◆ Pesona Alam Bawah Laut yang Menakjubkan
Pulau Weh, yang terletak di ujung barat Indonesia dekat Sabang, Aceh, kembali ramai dibicarakan sebagai destinasi wisata baru pada 2025.
Pulau ini terkenal dengan keindahan bawah lautnya yang masih alami, penuh terumbu karang sehat, ikan tropis berwarna-warni, dan visibilitas air yang sangat jernih.
Beberapa spot snorkeling dan diving favorit seperti Rubiah Sea Garden, Batee Tokong, dan Sophie Rickmers Wreck bahkan disebut setara dengan destinasi dunia seperti Maladewa atau Raja Ampat.
◆ Aktivitas Wisata Populer di Pulau Weh
Selain diving dan snorkeling, Pulau Weh menawarkan banyak aktivitas seru yang membuat wisatawan betah berlama-lama.
Wisatawan bisa menyewa motor untuk menjelajahi pulau, bersantai di pantai pasir putih Iboih, atau menikmati sunset spektakuler di Pantai Sumur Tiga.
Bagi pecinta petualangan, ada jalur trekking menuju Gunung Jaboi yang merupakan gunung berapi aktif mini, lengkap dengan kawah beruap dan panorama Sabang dari ketinggian.
◆ Akses dan Fasilitas Wisata Makin Maju
Akses ke Pulau Weh kini makin mudah. Wisatawan bisa terbang ke Banda Aceh, lalu menyeberang naik kapal cepat sekitar 45 menit ke Pelabuhan Balohan di Sabang.
Banyak penginapan baru bermunculan, dari homestay sederhana hingga resort tepi pantai yang menawarkan pemandangan langsung ke laut.
Fasilitas pendukung seperti restoran seafood, penyewaan alat diving, hingga jaringan internet juga semakin lengkap dibanding beberapa tahun lalu.
◆ Dampak Positif ke Masyarakat Lokal
Kebangkitan wisata Pulau Weh membawa dampak positif besar bagi ekonomi masyarakat lokal.
Banyak warga yang dulunya nelayan kini beralih menjadi pemandu wisata, instruktur diving, pengelola penginapan, atau pengemudi transportasi lokal.
UMKM yang menjual kerajinan tangan khas Aceh, kopi Gayo, dan makanan khas laut juga mengalami lonjakan penjualan, meningkatkan kesejahteraan keluarga.
◆ Tantangan Menjaga Kelestarian Lingkungan
Meski berkembang pesat, Pulau Weh juga menghadapi tantangan dalam menjaga kelestarian alamnya. Lonjakan wisatawan berpotensi menimbulkan kerusakan terumbu karang dan sampah laut.
Karena itu, pemerintah daerah bekerja sama dengan komunitas selam untuk menerapkan prinsip ekowisata, seperti membatasi jumlah penyelam per hari, menyediakan tempat sampah terapung, dan melarang penggunaan sunblock berbahan kimia berbahaya.
Langkah ini penting agar Pulau Weh tetap lestari dan tidak kehilangan daya tarik utamanya.
◆ Ringkasan
Pulau Weh kembali dilirik wisatawan pada 2025 karena pesona bawah laut yang menakjubkan, akses yang semakin mudah, dan fasilitas yang terus berkembang.
Destinasi ini menjadi alternatif baru wisata bahari eksotis di ujung barat Indonesia yang belum terlalu ramai.
◆ Harapan ke Depan
Harapannya, pengembangan wisata Pulau Weh dilakukan secara bijak agar tidak merusak lingkungan.
Jika dikelola dengan berkelanjutan, Pulau Weh bisa menjadi bintang baru pariwisata bahari Indonesia di mata dunia.
Referensi
-
Wikipedia — Pariwisata di Indonesia